CD Projekt Siap Ambil Jalan Hukum Hadapi Pembajak

Posted by sepi Sabtu, 17 Desember 2011 0 komentar

CD Projekt Siap Ambil Jalan Hukum Hadapi Pembajak
CD Projekt boleh saja merasa optimis dengan usaha mereka untuk tidak menggunakan DRM dan terus berusaha menyajikan sebuah game dengan konten yang dirasa layak untuk diberikan kepada gamer dan secara otomatis akan menyebabkan mereka pun mau mengeluarkan uang dan membelinya secara resmi. Tapi bukan berarti mereka akan diam-diam saja kalau melihat game yang mereka kembangkan dibajak. Mereka telah mengkonfirmasikan kalau mereka akan mengambil jalan hukum kalau menemukan ada orang yang telah terbukti melakukan pembajakan setelah muncul informasi kalau perusahaan yang mengeluarkan The Witcher 2 ini meminta ganti rugi sebesar US$1,000 untuk setiap pembajakan yang terbukti.
Di minggu lalu, muncul kabar kalau ada sejumlah orang di Jerman yang telah menerima surat tuntutan denda sebesar 911.80 euro (setara dengan sekitar US$1,187) dari sebuah perusahaan hukum yang bertindak mewakili CD Projekt. Diperkirakan, orang-orang ini telah membajak The Witcher 2 yang diluncurkan pada bulan Mei 2011 kemarin. Tapi yah, tidak ada maling yang mau ngaku toh? Sama juga dengan ini, dimana mereka merasa tidak bersalah. Hanya saja, beranikah mereka menolak? Karena kalau mereka menolak membayar denda tersebut, maka mereka akan dihadapkan dengan tuntutan hukum yang sesungguhnya.

Salah satu pernyataan CD Projekt yang sempat dikeluarkan mengatakan kalau perusahaan ini hanya akan menuntut mereka yang telah dipastikan memiliki game bajakannya. Sambil menekankan pada fakta bahwa CD Projekt bukanlah perusahaan yang suka menggunakan DRM, mereka mengatakan demikian, “Kami bisa saja memperkenalkan sebuah DRM yang lebih canggih, yang sayangnya, juga bisa sekalian menghukum gamer yang membeli game kami. Karena itu, kami pun memutuskan untuk memberikan beberapa konten tambahan dengan setiap game yang diluncurkan bagi setiap gamer, untuk membuat pengalaman bermainnya menjadi lebih sempurna.”
“Tapi, jangan salah sangka dengan mengira kalau itu berarti kami mengijinkan pembajakan,” tambahnya. “Kami tidak akan pernah menyetujui pembajakan, karena itu bukan hanya mempengaruhi kami saja, tapi juga pada seluruh industri game. Kami telah melihat sejumlah kekhawatiran di internet mengenai usaha kami untuk menghadapi pembajakan dan kami bisa memastikan kepada kalian bahwa kami hanya akan mengambil jalan hukum terhadap gamer yang sudah kami yakini 100% men-download game kami secara ilegal.”

Masih belum jelas, bagaimana caranya perusahaan yang bermarkaskan di Polandia ini memastikan siapa yang punya game bajakan atau tidak. Pasalnya, kalau hanya bergantung pada nomor IP belaka, itu sama sekali bukan metode yang sudah bisa dipastikan keakuratannya. Tahun lalu, mereka memang pernah menyuarakan ancaman pada seluruh pembajak bahwa akan ada sesuatu yang terjadi kalau mereka masih bersikeras melakukan pembajakan ini. “Tentu saja kami tidak senang saat orang-orang membajak game kami, jadi kami pun menandatangani persetujuan dengan perusahaan hukum dan perusahaan torrent,” ujar salah satu pendiri CD Projekt, Marcin Iwinski. “Di beberapa negara besar, saat orang-orang men-downloadnya secara ilegal, mereka akan segera mendapatkan sebuah surat dari perusahaan hukum yang mengatakan, ‘Hey, kamu telah men-download game ini secara ilegal dan sekarang kamu harus membayar dendanya.’”
Kejadian yang sama juga pernah terjadi dengan Witcher pertama di tahun 2008 saat sebuah perusahaan hukum menghubungi para pembajak di Inggris dan meminta mereka untuk membayar denda. Saat itu, diyakini bahwa metode untuk mencari tahu siapa pembajaknya terlalu bergantung pada identifikasi alamat IP. Tapi CD Projekt tetap bersikeras tentang kemampuan mereka untuk mengetahui pasti siapa yang telah membajak The Witcher 2.

“Kami hanya akan menuntut pembajakan yang sudah 100% terkonfirmasi dan sudah 100% terbukti,” jelas VP of Business Development di CD Projekt RED, Michal Nowakowski. “Kami tidak khawatir kalau nantinya kami akan melacak orang yang salah. Berhubung ini merupakan rahasia perusahaan, saya tidak bisa memberitahunya. Tapi, kami telah menginvestigasi masalah ini sebelum kami memutuskan untuk mengambil langkah tersebut, dan kami sadar dengan sejumlah komplikasi yang mungkin terjadi. Metode yang digunakan disini hanya ditujukan pada kasus pembajakan yang sudah 100%. Sejauh ini, tidak ada orang tak berdosa disini yang ditargetkan dengan surat tersebut. Paling tidak, kami belum menerima informasi apapun mengenai indikasi adanya kejadian seperti itu.”
Ia juga menyebutkan kalau metode ini digunakan oleh hampir 95% industri game dan bahwa sejauh ini, belum ada satupun masalah yang benar-benar dibawa ke muka hukum. Pasalnya, kebanyakan orang-orang yang mendapatkan surat tersebut lebih memilih untuk mengakui kesalahan mereka dan membayar dendanya. Nah loh. Hayo Klikers yang main The Witcher 2 bajakan, hati-hati yak kalau tidak mau dikenai denda US$1,000. =D

0 komentar:

Posting Komentar